Kelompok terbang jemaah calon haji Indonesia 2023 akan diberangkatkan menuju Arab Saudi pada pekan ini. Cara mengecek keberangkatan haji 2023 pun sudah bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya melalui sistem daring.
Menteri Agama Yaqut Chalil Qoumas sebelumnya telah memastikan bahwa persiapan keberangkatan untuk kloter pertama ini sudah mencapai seratus persen. Kloter ini akan tiba di Asrama Haji pada 23 Mei 2023 dan berangkat keesokan harinya yakni 24 Mei 2023.
Namun, jika jemaah calon haji masih kebingungan terkait cara mengecek kebarangkatan haji 2023 ini, informasi terbaru soal jadwal keberangkatan bisa diakses melalui laman resmi di www.haji.kemenag.go.id.
Di samping itu, biasanya informasi terupdate bisa didapatkan dari kelompok bimbingan haji yang sudah dilaksanakan sebelumnya atau dari koordinator kabupaten tempat jemaah calon haji berangkat.
Informasi terbaru bisa disampaikan dalam grup-grup Whatsapp. Situs resmi Kementerian Agama menyebutkan pemberangkatan kloter terakhir haji dari tanah air ke Jeddah akan dilakukan pada 22 Juni 2023 atau 4 Zulhijah 1444 H.
Sebelumnya, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab menyebutkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah telah menerbitkan surat edaran bagi seluruh Kanwil Kemenag Provinsi untuk bisa menyosialidasikannya pada para jemaah yang nama-namanya tertulis berhak melakukan pelunasan Haji 2023.
Saiful Mujab menyebutkan pada tahun ini, ada sebanyak 203.320 kuota jemaah haji reguler. Jumlah tersebut terdiri dari 201.063 kuota jemaah haji reguler termasuk yang merupakan prioritas lansia, 865 kuota pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umra (KBIHU), serta sebanyak 1.572 kuota Petugas Haji Daerah (PHD).
Adapun kriteria jamaah haji reguler yang telah dirilis namanya dan berhak melakukan pelunasan biaya haji 1444 H/2023 M yakni sebagai berikut:
a. Jemaah haji yang sudah melunasi Bipih dan masih belum berangkat menunaikan ibadah haji.
b. Jemaah haji yang sudah melunasi Bipih tahun 1441 H/2020 M dan sudah mengambil kembali setoran lunas Biaya Perjalanan Ibadah Haji tahun 1441 H/2020 M.
c. Jemaah haji yang berada di urutan nomor porsi terkecil sampai dengan kuota terpenuhi berdasarkan data SISKOHAT dengan ketentuan sebagai berikut:
- memiliki status cicil aktif,
- belum pernah menjalankan Ibadah Haji atau sudah pernah melaksanakan Ibadah Haji paling singkat 10 (sepuluh) tahun, dan
- sudah berusia paling rendah 18 tahun pada tanggal 24 Mei 2023 atau berstatus sudah menikah.
d. Jemaah haji yang lanjut usia diurutkan berdasarkan usia tertua dengan masa tunggu paling sebentar lima tahun dan masing-masing provinsi sesuai kuota dengan usia minimal 65 tahun sebelum 24 Mei 2023.
Sumber : suara.com